Jakarta, CNBC Indonesia – Ekonom senior sekaligus mantan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengungkapkan kekhawatiran terbesarnya mengenai dampak konflik antara Iran dan Israel terhadap perekonomian Indonesia. Menurut dia, apabila dibiarkan melebar konflik ini bisa mengganggu pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Kalau eskalasi ini membesar, maka ini akan bisa memberikan dampak kepada baik pertumbuhan kita maupun inflasi, meskipun kita juga berharap eskalasi ini berhenti,” kata dia dalam acara CNBC Indonesia Closing Bell, dikutip Rabu, (17/4/2024).

Bambang menjelaskan potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat tergantung pada sebuah asumsi utama, yaitu babak lanjutan dari konflik ini. Dia menyebut serangan Iran merupakan tindakan balas dendam Teheran terhadap serangan yang dilakukan Israel kepada konsulatnya di Suriah.

Pertanyaan selanjutnya yang penting terjawab, kata dia, adalah apakah Israel akan melakukan serangan lanjutan atau menganggap kedua negara sudah impas.

“Kalau eskalasinya menjadi lebar dalam artian Israel melakukan pembalasan dan kemudian dibalas lagi oleh Iran, maka yang kita khawatirkan nanti skalanya mirip dengan Rusia-Ukraina,” kata dia.

Dia menilai konflik yang terjadi di kawasan Timur Tengah tidak pernah dianggap enteng. Sebagai pemasok utama minyak bumi untuk dunia, konflik di kawasan ini akan sangat berpengaruh pada harga emas hitam tersebut.

“Kebetulan kalau kita lihat fakta 50 tahun terakhir yang namanya inflasi global biasanya dipicu salah satunya karena harga minyak,” katanya.

“Harga minyak ini biasanya bergejolak selain karena masalah teknis produksi, karena juga masalah geopolitik. Jadi kita bisa simpulkan bahwa kalau eskalasi ini membesar, maka ini akan bisa memberikan dampak kepada baik pertumbuhan kita maupun inflasi,” kata dia melanjutkan.

Bambang mengatakan dirinya tentu saja berharap konflik ini dapat segera dihentikan. Dia berharap Israel tak melancarkan serangan lanjutan yang bisa membuat konflik ini berlangsung lebih lama. Menurut dia, apabila masalah Iran-Israel selesai, maka pemerintah dan negara-negara dunia dapat berfokus menghadapi satu saja masalah yang mengganggu perekonomian. Masalah itu adalah suku bunga tinggi yang diterapkan The Federal Reserve.

“Itu yang mudah-mudahan skenario terbaik, yang berarti kita ketika kita membahas dampak ekonomi lebih kepada tingkat bunga tinggi yang sekarang terjadi,” kata dia.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


BI Ramal Ekonomi RI Bisa Sentuh 5,5% Di Tahun Politik


(haa/haa)




Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *